Reading

Orenji

    Dia melangkahkan kakinya di atas trotoar jembatan sungai Han ini.Melangkah dengan langkah gontai seperti tak niat berjalan.

    Dia Caden,salah satu remaja yang mendapatkan kekerasan di sekolah maupun rumahnya.Entah lah…dia sendiri bingung,apa yang membuat orang-orang tidak menyukainya.Laku diingat-ingat Caden tak pernah membuat kesalahan terhadap mereka.

    Sekarang entah kemana harus dia bawa dirinya ini,badannya yang basah dan bau -karna tadi disekolah dia dibanjuri dengan air bekas pelan oleh teman-temanny,entah apa tujuannya- yang membuat orang-orang menatap aneh dan menghindar karna baunya yang tak sedap.Dia tak mau pulang.karna dia tau apa yang akan terjadi jika dia pulang.Ibu tirinya pasti akan marah-marah dan mengatainya tak berguna.Ya… dia haru menunggu hingga sedikit larut malam -ketika wanita itu sudah nyaman dikamarnya- Dan Caden takkan terkena semprotan ibu tirinya itu.Bagaimana dengan Ayahnya? Tak ada yang dia dapat dari ayahnya,Kasih sayang maupun pembelaan.Semenjak bundanya meninggal dunia,sang ayah menikah kembali,larut dengan keluarga barunya dan melupakan keberadan Caden.

    Tapi Caden selalu bersyukur,walau pun begitu sang ayah masih mau menampung dirinya dan membiayai hidup dan sekolah Caden.Caden sendiri yakin ayah pasti masih menyayanginya namun gengsi untuk menyampai kan langsung padanya.

    Langkah Caden terhenti tepat ditengah tengah jembatan.Menghadapkan dirinya kearah sungai Han  yang luas.Angin sepoi-sepoi berhembus nikmat mengacak rambuntnya hingga sedikit berantakan.Caden menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil memejamkan matanya,menikmati angin sepoi yang tak henti-henti.Caden suka suasana ini,hatinya terasa lebih tenang.dan sudah menjadi kebiasaan nya untuk menghabiskan waktu lebih lama di sungai Han ini.kalau gak di jembatan,dia akan turun ketepian sungai dan memainkan kakinya kedalam air,sambil melihat Orenji  langit di sore hari,pertanda malam akan segera datang,matahari berganti menjadi bulan dan terang akan menjadi gelap.Namun ada satu yang tak pernah tergant,harapan Caden untuk selalu bahagia.

    Caden tak memiliki teman,kecuali satu orang yang selalu ada di saat Orenji sore datang dan pergi ketika Orenji itu menghilang.Seorang gadis cantik dengan rambut emas lurus sepinggang,bola matanya yang hitam pekat dan bulu mata yang indah,membuatnya terlihat sangat menawan.Caden mengenal saat minggu ke-3 ia rutin ke sungai Han.Datang entah dari mana.dengan senyuman yang sangat lebar dan ceria,bahkan Caden sendiri bingung bsngaimana cara membuat senyuman seperti itu.Gadis itu mengajak Caden berbicara -seperti ” hei,ada apa dengan mu? ” ” apa kamu baik baik saja? ” ” kamu bisa cerita pada ku”- Siapa gadis ini? mengapa dia bertanya seperti seolah-olah dia mengetahui keadaan Caden.

    Pada awalnya Caden mengabaikan gadis itu,hingga suatu sore,Caden mendapati gadis itu sedang menangis di pinggiran sungai Han.Dan entah mengapa hal itu membuat hati Caden terasa sakit,ia melihat gadis yang selalu mengukirkan senyuman yang indah saat bertemu dengan dirinya dan kini Caden mendapati ukiran senyum itu runtuh,dan itu sungguh menyakitkan.

    Caden membawa langkah kikuknya mendekati gadis itu,duduk di sisi kanan sang gadis ” hei ” sapa Caden,tak ada respon dari gadis itu.Tak putus asa Caden kembali menyapanya -” hei,, ada apa dengan mu? ” ” kemana ukiran senyuman mu yang indah itu? ” ” siapa yang telah merampas nya? “- Gadis itu tak langsung menjawab pertanyaan yang Caden lemparkan padanya.ia jatuh kedalam pelukan Caden,menangis terisak lebih kencang dari sebelumnya.Caden hanya diam dan membiarkan gadis itu menumpahkan semua kesedihan di pelukan nya.

    10 menit berlalu,gadis itu sudah berhenti menangis dan mulai merasa lebih tenang.Dia bercerita apa yang telah dia lalui pada Caden.Caden yang mendengar cerita dari gadis itu merasa iba dan ikut sedih  -takkan Caden ceritakan,karna itu sunggu akan membuat kalian ikut merasa sakit-  Dibanding dengan apa yang Caden alami,dirinya tidaklah sekuat gadis itu dengan semua apa yang ia alami. Caden masih memmiliki ayah yang membiayai kehidupannya,sedangkan gadis itu….hah entahlah aden sendiri tak sanggup untuk menceritakannya kembali.

    ” hei.kalau boleh aku tau,siapa namamu? “tanya Caden hati-hati, ” namaku Yuna,kau Caden bukan? ” ” ya… wait,kamu tau nama ku dari siapa? ” tanya Caden heran. ” aku bisa membacanya di name tag mu ” ucap Yuna tergelak melihat Caden memukuli keningnya merasa dirinya sangat bodoh ” oiya…” 

Hening….

” hmmm, apa aku boleh bertanya? ” tanya Caden ditengah keheninggan ” ya,tentu saja ” ” kenapa kamu selalu datang tepat di saat langit berwarna Orenji?dan pergi ketika Orenji itu juga pergi? ” Yuna tersenyum tak langsung menjawab,dia bergerak menyaman kan posisi duduknya,dia memeluk kedua lututnya dan menghembuskan nafas perlahan,menatap lurus ke seberang sungai. ” aku hanya biasa keluar pada waktu seperti ini,disaat matahari menampak kan warna Orenjinya,waktu habis ketika matahari mengambil kembali warna Orenji nya ” jelas Yuna dengan senyum tipis yang terukir di bibir nya,menatap lamat matahari yang berwarna Orenji itu.” kenapa harus Orenji ? ” tanya Caden lagi ” karna warna Orenji pertanda hari akan berganti,semua akan berganti,aku selalu berharap,hari esok akan berganti lebih bahagia dibandingka hari ini.Dan di sini,di sungai Han ini aku dapat melihat Orenji matahari terbenam dengan jelas. ” pamjang lebar Yuna menjelaskan pertanyaan pertanyaan dari Caden.

    Dan Caden mengetahui alasan mengapa Yuna hanya akan terlihat ketika Orenji muncul dan akan pergi ketika Orenji itu terbenam.Mulai saat itu Caden selalu menghabiskan sorenya bersama Yuna ketika Orenji muncul dan akan berpisah ketika Orenji itu terbenam.Caden mulai mengenal Yuna lebih dalam,dan banyak belajar dari gadis itu.Walau pertemuan mereka hanya sebentar,tapi merasa jika dia bersama Yuna,waktu berjalan sedikit lebih lama.Nyaman,itu yang Caden rasakan.

   Sekarang dirinya sedang menunggu sosok gadis itu,sambil menikmati angin sepoi yang terus berhebus,melupakan bahwa badan nya yang basah dan bau tadi.Dia teringat pesan dari Yuna,saat dia bercerita apa yang sedang dia alami -bahwa masih ada yang lebih tersiksa dari pada dirinya,dan tak pernah mengeluh sedikitpun- Itu pesan singkat dari Yuna sebelum dia meninggalkan Caden.Semenjak saat itu dia tak pernah mengeluh dan selalu sabar apa yang terjadi pada dirinya.

   ” apa kamu menunggu lama? ” tanya seseorang yang datang dari sebelah kirinya ikut menyamankan posisinya menghadap Orenji yang baru saja muncul.Ya,itu Yuna,akan datang ketika Orenji muncul.Caden melihat ke sisi kiri nya mendapati Yuna yang sudah menyamankan posisinya.Caden menatap lamat Yuna,gadis itu selalu terlihat cantik dan ceria,walau Caden tau ada banyak luka yang tersimpan di dalam nya.Caden tersenyum tipis dan kembali menatap Orenji yang indah dan tenang ini.Membuat harapan baru untuk hari baru yang akan datang sebelum Orenji itu menghilang.Caden melebih kan harpannya untuk hari ini dari pada hari hari sebelumnya.Dia ingin selalu di berikan kebahagiaan,biarkan dia selalu bersama Yuna,dan jadi kan waktu sore besok sedikit lebih lama agar dia bisa lebih lama bersama Yuna.

    Caden bahagia jika itu bersama Yuna -si gadis orenji….

-TAMAT-

3 komentar untuk “Orenji”

Komentar ditutup.